Liputan6.com, Jakarta – Diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia menjadi peluang emas untuk memperkenalkan produk-produk dalam negeri ke pasar global.
Melihat potensi ini, lokal Master Bagasi hadir sebagai solusi bagi para perantau yang ingin menikmati cita rasa Indonesia sekaligus mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Tanah Air.
Sebagai platform cross-border e-commerce buatan Indonesia, memungkinkan pengguna untuk berbelanja produk-produk asli Indonesia dan mengirimkannya langsung ke berbagai negara.
Advertisement
Fitur pengiriman yang terintegrasi diklaim akan membuat proses belanja menjadi lebih mudah dan efisien.
“Master Bagasi bukan hanya sekadar platform jual beli, tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan diaspora dengan kampung halamannya,†kata Founder dan CEO Master Bagasi, Amir Hamzah, melalui keterangannya, Selasa (17/9/2024).
Sejak diluncurkan tiga tahun lalu, ini telah diunduh lebih dari 20.000 kali di 110 negara dan berhasil mengirimkan puluhan ribu paket berisi produk-produk Indonesia.
Â
Salah satu fitur unggulan Master Bagasi adalah ‘Jelajah Nusantara’. Fitur ini memungkinkan pengguna menjelajahi berbagai produk UMKM dari seluruh provinsi di Indonesia melalui peta digital interaktif.
Dengan begitu, diaspora dapat dengan mudah menemukan dan membeli produk-produk khas daerah yang mereka rindukan.
“Kami berharap fitur ini dapat meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia dan memperluas pasarnya ke kancah internasional,” ucap Hamzah.
Selain mempromosikan produk UMKM, Master Bagasi juga berperan penting dalam gastrodiplomasi–diplomasi publik yang menggunakan makanan sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya dan kekayaan kuliner suatu negara kepada negara lain.
Dengan menghadirkan beragam kuliner khas Indonesia, platform ini turut memperkenalkan kekayaan budaya dan cita rasa Indonesia kepada dunia.
“Rendang, rawon, dan pisang goreng adalah beberapa contoh kuliner Indonesia yang sudah mendunia. Melalui Master Bagasi, kami ingin semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai surga kuliner,” Hamzah memungkaskan.